Setiap Perjuangan Memerlukan Pengorbanan, Belajarlah Dari Pengalaman.
Info
Prakata
Minggu, 13 Juni 2010
Merokok ada Dalilnya? Dalih kali ya!
Dulu saat saya merokok, jika diprotes teman (atau siapapun) saya selalu berdalil: ‘Menurut survey nih ya, perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Dan tingkat kematian perokok pasif lebih besar, jadi mending merokok aja biar saya hidup lebih lama, soalnya teman saya perokok aktif semua’ Atau dalil teman saya ini, ‘Saat Sholat batin dan psikologi saya merasa tenang. Saat merokok saya juga jadi lebih tenang. Dan setahu saya sesuatu yang bisa menenangkan itu adalah baik adanya. Berarti merokok itu baik donk’ Hei hei hei… Pernah ada teman bilang begitu? Atau malah Anda sendiri juga bilang begitu? Kawan, Mari kita mencoba menelaah lagi. Apa iya yang diatas tadi bisa disebut Dalil? Saya rasa yang seperti itu cuma Dalih dan mengada-ada saja. Bagaimana tidak? ‘lah wong’ MATI aja kok dijadikan tujuan? Mungkin lebih tepatnya adalah berhenti merokok dan selalu menjauhi ‘komunitas’ perokok. Apalagi dalih yang kedua ini, Pakai menghubung²kan Rokok dengan Shalat segala. Ga komentar deh, yang jelas apapun itu setelah saya sadari semuanya hanya dalih dan alasan belaka. Dan dengan merokok hidup saya makin berantakan. Pengeluaran tak terduga sering membengkak, dan efeknya lebih tidak tenang karena untuk beli rokok pun tidak ada. Sampai akhirnya saya menemukan cara dan alasan yang tepat untuk berhenti menyakiti jiwa dan raga ini dari ‘racun’ berbentuk batang yang mengeluarkan asap tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar