Info

Prakata

mohon maaf, blog ini masih dalam tahap belajar (newbie). jadi harap maklum kalau artikel-artikelnya kebanyakan dari copast sana-sini. nanum jika anda merasa ini adalah artikel anda, dan tidak ingin artikelnya di tampilkan di blog ini, silahkan berkomentar agar saya bisa menghapus artikelnya. sekali lagi saya mohon maaf dan terima kasih telah mampir di blog ini..

Selasa, 13 September 2011

Kecelakaan Toyota Avanza Murni dari Pengendara


Headline


Jakarta – Menhub Freddy Numberi menyatakan akan mengevaluasi Toyota Avanza karena kebanyakan kecelakaan terjadi pada mobil ini. Pengamat pun mementahkannya.
Menurut pengamat otomotif Jusri Pulubuhu, kecelakaan bukan disebabkan mobil yang dikendarai, “Terlebih untuk produsen sekelas Toyota, faktor keamanan pasti telah diperhitungkan sehingga mobil ini laik jalan dan masuk produksi massal,” katanya saat diwawancara INILAH.COM via telepon (12/9).
Kecelakaan dalam lalu lintas dipengaruhi banyak hal. Faktor nomor satu adalah manusia, diikuti kendaraan dan lingkungan. Dalam kebanyakan kasus di Indonesia, “Kecelakaan terjadi karena faktor mindset pengendara itu sendiri,” ujar pria yang juga merupakan Pendiri & Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) itu.
Menurutnya, kebanyakan pengendara tidak memiliki referensi atau mindset yang benar mengenai safety driving. Ia mencontohkan, orang Indonesia banyak yang hanya memakai helm jika ada polisi selain itu, pengendara juga kurang memperhatikan kondisi sekitarnya.
Mindset jika dibiasakan akan menjadi suatu perilaku yang nantinya akan menjadi suatu hal yang otomatis dilakukan oleh manusia. Perilaku inilah yang nantinya akan menjadi antisipasi dari segala kondisi yang ada saat berkendara,” paparnya.
Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Jusri ini mengatakan, kebanyakan pembalap kelas dunia yang mati atau cacat akibat kecelakaan saat berkendara bukanlah karena faktor keterampilan melainkan kembali pada mindset mereka yang kurang mumpuni.
“Lebih parah, di Indonesia keselmatan tidak terlalu dianggap, disini keselamatan biasanya hanya berakhir sampai wacana atau makalah yang belum dikaji lebih dalam,” tutupnya. [mor]

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar: