Info

Prakata

mohon maaf, blog ini masih dalam tahap belajar (newbie). jadi harap maklum kalau artikel-artikelnya kebanyakan dari copast sana-sini. nanum jika anda merasa ini adalah artikel anda, dan tidak ingin artikelnya di tampilkan di blog ini, silahkan berkomentar agar saya bisa menghapus artikelnya. sekali lagi saya mohon maaf dan terima kasih telah mampir di blog ini..

Jumat, 18 Februari 2011

SOEKARNO, Bapakku, Temanku,Guruku

Buku ini berkisah mengenai perjalanan hidup dan kehidupan sehari-hari yang direkam melalui daya ingat dan dituangkan ke dalam buku kecil yang dialami oleh sang anak yaitu mas tok ( Guntur Soekarno Putra ) dengan sang ayah ( Soekarno ) yang notabene adalah Presiden RI yang pertama kala itu. Perjalanan yang mereka lalui cukup unik apalagi disuguhkan dalam bentuk rekaman tertulis antara si anak dengan bapaknya saat itu.Banyak kejadian-kejadian yang sebenarnya sangat fundamental akan tetapi yang menjadi latar belakang hal itu terjadi tidak semua orang mengetahuinya, hal itu si suguhkan secara menarik dan terkadang bisa membuat kita merenung, tersenyum bahkan tertawa membacanya.Salah satu contoh adalah pada saat konferensi KTT Non Blok yang membahas mengenai kemana kira-kira arah politik negara-negara yang tergabung saat itu. Yang mencengangkan sekaligus menggelikan adalah misteri kenapa pemikiran- pemikiran Indonesia begitu mendominan dan menjadi acuan dalam kebijakan-kebijakan yang di hasilkan oleh KTT Non Blok tersebut. Ada "Jurus" unik yang dilakukan presiden kita kala itu, yaitu disaat para pemimpin-pemimpin bangsa saat itu secara bergantian memaparkan ide-idenya untuk dapat diterima sebagai rumusan dasar Non Blok, maka Bung Karno mendatangi para pemimpin bangsa itu secara bergiliran ke tempat duduk mereka, Bung Karno membisikan sesuatu kepada mereka dengan wajah serius dan hampir semua pemimpin bangsa menganggukan kepala.Secara tidak langsung para pendukung masing-masing pemimpin bangsa itu secara psikologis menganggap pemimpinnya telah sepaham dengan pemikiran Bung karno dari Indonesia sehingga pada saat Bung Karno naik mimbar dan berpidato secara berapi-api beliau mendapatkan aplaus yang cukup besar dari audien yang hadir saat itu dan di akhir acara dapat ditebak bahwa pemikiran-pemikiran dari Indonesialah yang paling banyak mendominasi rumusan yang di sepakati sebagai dasar negara-negara Non Blok di dalam menerapkan kebijakan politik luar negerinya yaitu politik bebas aktif. Ternyata selidik punya selidik apa yang dibisikan bung Karno sehingga para pemimpin bangsa itu sampai menganggukan kepalanya, ternyata bukanlah masalah kebijakan politik yang akan diutarakan di mimbar akan tetapi cuma sebuah "ajakan Makan". Bung Karno hanya membisikan begini kurang lebihnya, "Saudaraku..apa kamu tidak lelah seharian duduk dan berdebat masalah ini? perutku keroncongan,ingin makan..bagaimana setelah acara ini berakhir aku undang engkau ke hotelku kita makan bersama?..." Itulah ternyata yang dibisikan bung Karno kepada mereka. Cukup Unik bukan? akan tetapi hasil yang di dapat adalah kebijakan kita yang dipakai oleh mereka untuk sebagai kebijakan bersama yang tergabung dalam Non Blok. Ini merupakan contoh kecil bagaimana kepiawaian bapak bangsa kita yang direkam oleh Mas Tok. Masih banyak lagi cerita di dalam buku tersebut yang cukup dapat membuat kita geleng-geleng kepala.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar: